Perkembangbiakan Vegetatif: Kelebihan Dan Kekurangan
Tanaman memiliki 2 cara perkembangbiakan, yaitu secara vegetatif dan generatif. Setiap perkembangbiakan memiliki kelebihan dan kekurangan dalam prosesnya.Apa saja itu? berikut penjelasan lengkapnya.
Kelebihan
1. Mempertahankan Sifat Induknya
Misalnya sebuah tanaman diambil bagian tanamannya, kemudian ditumbuhkan pada media baru. Maka tanaman yang tumbuhkan tersebut, akan mendapatkan semua sifat induknya. Sehingga jika indukannya bagus maka tanaman baru tersebut akan bagus juga.
Hal ini banyak dimanfaatkan dalam dunia pertanian untuk mendapatkan jenis tanaman dengan kualitas yang baik. Misalnya terdapat pohon durian yang memiliki buah yang manis, jika tanaman tersebut dicangkok, maka pohon durian yang tumbuh nantinya akan menghasilkan buah yang manis juga.
2. Hemat Waktu dan Biaya
Perkembangbiakan vegetatif lebih menghemat waktu dan biaya, tanaman dapat dikembangbiakan dalam jumlah yang banyak dan waktu yang relatif singkat. Bahan tanamanya pun terbilang mudah, hanya memerlukan bagian tanaman lain, dari satu indukan bisa menghasilkan banyak tanaman.
Berbeda dengan perkembangbiakan generatif, untuk menanam tanaman yang baru dibutuhkan biji dalam jumlah yang banyak. Waktu yang dikeluarkan juga lebih lama, karena harus menunggu proses perkecambahan terlebih dahulu.
Kekurangan
1. Dapat Menurunkan Sifat Buruk
Selain dapat menurunkan sifat bagus, sifat buruk juga dapat diturunkan pada anakan. Jika indukan memiliki kekurangan atau genetik yang buruk, maka sifat tersebut juga akan turun ke anakannya. Penting untuk memilih indukan yang baik sebelum melakukan perkembangbiakan secara vegetatif.
2. Tanaman Sulit Beradaptasi
Tanaman hasil perkembangbiakan vegetatif tidak mengalami proses rekombinasi genetik yang baik, yang biasanya terjadi pada perkembangbiakan secara generatif. Akibatnya, tanaman lebih rentan terhadap penyakit dan kondisi lingkungan.
Posting Komentar untuk "Perkembangbiakan Vegetatif: Kelebihan Dan Kekurangan"