Perkembangbiakan Generatif: Kelebihan Dan Kekurangan

Perkembangbiakan generatif adalah cara perbanyakan tanaman dengan pembuahan sel kelamin jantan (sperm) dan sel kelamin betina (ovum). Hasil dari pembuahan ini kemudian akan membentuk invidu tanaman baru.

Jika ingin mendapatkan tanaman sehat biasa dilakukan secara generatif. Perkembangbiakan generatif memiliki kelebihan, namun terdapat juga beberapa kelemahan. Apa saja itu? berikut penjelasan lengkapnya.

Kelebihan

1. Genetik Lebih Bervariasi

Perkembangbiakan generatif menghasilkan keturunan dengan kombinasi genetik yang unik dari kedua indukannya. Genetik yang beragam akan membuat tanaman lebih tahan terhadap berbagai macam penyakit.

2. Mampu Beradaptasi Dengan Baik

Tanaman dari hasil perkembangbiakan generatif memiliki kemampuan bertahan hidup yang lebih baik daripada perkembangbiakan vegetatif. Selain itu tanaman juga memiliki umur yang lebih panjang, karena variasi genetik tanaman yang lebih berkembang.

3. Diversifikasi Spesies

Variasi genetik yang dihasilkan dapat menyebabkan munculnya spesies baru dalam jangka waktu panjang, memperkaya keanekaragaman hayati. Hal ini tentunya dapat membantu perkembangan spesies dalam menyesuaikan dengan keadaan lingkungan.

Kekurangan

1. Kebutuhan Energi dan Waktu

Perkembangbiakan generatif biasanya memerlukan lebih banyak energi dan waktu dibandingkan perkembangbiakan vegetatif. Proses pembuahan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina membutuhkan waktu. Apalagi jika terjadi secara alami, seperti penyerbukan harus menunggu secara alami.

Selain itu dalam perkembangannya tanaman akan tumbuh secara perlahan. Tanaman akan memfokuskan untuk menumbuhkan akar yang kuat terlebih dahulu, kemudian baru bagian lain seperti batang, daun, dan bunga.

2. Ketergantungan pada Pasangan

Perkembangbiakan generatif memerlukan pasangan untuk proses pembuahan. Karena perkembangbiakan generatif membutuhkan sel kelamin jantan dan betina. Jika tanaman kesulitan dalam menemukan pasangan, maka proses reproduksi dapat terganggu.